Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sabarmu bagai kaktus berduri di tengah sahara. Walau panas mentari membahang, walau pijar bumi memeritkan.. kau tetap bertahan tanpa alasan.
Ma, airmatamu sepanjang hayat - menggigihkan jiwaku. Sengsara yang kau pikul - mengajarku erti berani. Tangisanmu bukan setitis bahkan selautan. Namun kau masih mampu tersenyum menawan.

Ma, kekuatanmu membikin anakmu ini hairan - wujud rupanya manusia sekuatmu di bumi ini. Ma, kekuatanmu membuat anakmu ini bangga - telah menginap di dalam rahimmu sembilan bulan.
Ma, di dunia ini kau cuma satu untukku. Tidak mungkin akan berganti, mustahil pula akan bertukar.
Ma, cepatlah sembuh.. Ma, cepatlah merah kembali pipi putihmu itu..
Terimalah tunduk kasih dari anakmu yang sentiasa rindu'kan kasih sayang dan kehangatanmu...
Sabarmu bagai kaktus berduri di tengah sahara. Walau panas mentari membahang, walau pijar bumi memeritkan.. kau tetap bertahan tanpa alasan.
Ma, airmatamu sepanjang hayat - menggigihkan jiwaku. Sengsara yang kau pikul - mengajarku erti berani. Tangisanmu bukan setitis bahkan selautan. Namun kau masih mampu tersenyum menawan.

Ma, kekuatanmu membikin anakmu ini hairan - wujud rupanya manusia sekuatmu di bumi ini. Ma, kekuatanmu membuat anakmu ini bangga - telah menginap di dalam rahimmu sembilan bulan.
Ma, di dunia ini kau cuma satu untukku. Tidak mungkin akan berganti, mustahil pula akan bertukar.
Ma, cepatlah sembuh.. Ma, cepatlah merah kembali pipi putihmu itu..
Terimalah tunduk kasih dari anakmu yang sentiasa rindu'kan kasih sayang dan kehangatanmu...
No comments:
Post a Comment